Senin, 22 November 2010
Cinta Yang Telah Hilang
Alasan mengapa wanita menangis
Seorang anak lelaki kecil mendapati ibunya sedang menangis lalu bertanya kepada Ibunya, “Mengapa bunda menangis?” “Karena bunda butuh menangis,” jawab sang ibu. “Aku tak mengerti,” ujar si kecil. Sang ibu memeluk si kecil dan berkata, “Kau memang tidak akan pernah mengerti.”
Berlarilah si anak kepada ayahnya dan bertanya, “Ayah, mengapa bunda menagis tanpa alasan dan tak ku bisa mengerti?” “Semua perempuan memang seperti itu, mereka menangis tanpa alasan.” Jawab sang ayah tanpa peduli.
Si kecil tetap tak mengerti hingga akhirnya dia menemui ibu gurunya dan bertanya, “Bu guru, mengapa bunda dan kaumnya begitu mudah menagis?” Menjawablah sang guru, “Ketika Allah menciptakan wanita, maka Dia menciptakan makhluk yang sangat special.”
“Allah ciptakan makhluk ini lengkap dengan dua bahu yang sangat kuat untuk memikul semua beban dunia, namun dengan lengan yang lembut untuk memeluk anak-anaknya.”
“Allah karuniakan makhluk ini kekuatan batiniah yang luar biasa demi mengagungkan pedihnya melahirkan anak yang kemudian akan meninggalkan dan mengabaikannya.”
“Allah berikan makhluk ini ketegaran yang memungkinkannya terus bertahan dan berjuang disaat orang lain sudah berputus asa, demi merawat seluruh keluarganya di saat sakit dan lelah tanpa mengeluh.”
“Allah hiasi makhluk ini dengan kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam semua keadaan, bahkan saat si anak menyakiti hatinya.”
“Allah lengkapi makhluk ini dengan kekuatan menerima suami apa adanya, dengan segala kekurangan dan kelemahannya.”
“Allah ciptakan makhluk ini dari tulang rusuk laki-laki untuk mengabdikan hidupnya dan berbakti kepada suami.”
“Allah karuniakan makhluk ini kebijaksanaan sehingga mengetahui seorang suami yang baik tidak pernah menyakiti hati istrinya, tetapi sering menguji kekuatan dan keteguhan hati si istri dalam mendampinginya.”
“Akhirnya Allah karuniakan wanita dengan air mata untuk dipakainya saat dia membutuhkan. Dia tidak memerlukan alasan, penjelasan untuk menggunakannya karena air mata itu adalah miliknya.”
“Anakku, kecantikan seorang wanita tidak terletak pada pakaian yang dikenakannya juga tidak pada wajah atau sisiran rambutnya. Kecantikan seorang perempuan terletak pada matanya, karena itulah gerbang menuju hatinya tempat cintanya kepada orang-orang yang dicintainya bersemayam.”
“Si kecil pun berlalu dengan membawa jwaban yang disimpannya di dalam hati dan tidak pernah lagi dia bertanya kepada ibunya: Mengapa Bunda Menangis?
Setetes Air Mata Ibu
Ray…Go …….”teriakan para penonton membuat Ray memacu kencang motor KING kesayangannya.Ray benar- benar ingin memenangkan pertandingan untuk kali ini.Ray memang jagonya untuk urusan kebut- kebutan, buat Ray kegiatan ini bisa memacu adrenalinnya.Teriakan para penonton semakin antusias, apalagi ketika motor Ray hampir menyentuh finish, dan…”Yess….”teriak Ray saat roda motor Ray menyentuh garis finish.Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, motor Ray melaju kencang menembus malam, Ray ingin cepat- cepat sampai di rumah. ”Assalamu’alaikum….” teriak Ray di pagar rumah mewah itu. Rumah besar itu ber cat putih, di halaman rumah yang luas itu banyak sekali bunga- bunga, tapi dari sekian banyak bunga di halaman rumah itu, ada satu bunga kesayangan Bunda, bunga melati, tanaman yang menjalar itu adalah bunga kesayangan Bunda.Bik Sumi langsung membukakan pintu pagar,”Mas Ray, koq baru pulang?Ibu nunggu Mas Ray dari tadi..”ujar Bik Sumi.Ray langsung menuju kamar Bunda, “Bunda….”Ray mencium tangan Bunda.”Dari mana saja kamu Nak?Jangan bilang kalau kamu balapan liar lagi.”Ray mendesah nafas panjang, “Bunda udah makan?”Ray mencoba mengalihkan pertanyaan Bunda,”Bunda gak mau makan, kalo kamu belum makan sama Bunda”. Ray melihat mata Bunda, Ray paling senang melihat mata Bunda, mata Bunda adalah mata yang paling indah buat Ray, dan Bunda akan luluh hatinya, jika Ray menatap dalam mata Bunda.”Bunda lapar, ayo kita makan…”ujar Bunda.Ini bukan pertama kali untuk Ray menyuapi Bunda makan, Ray sudah sangat sering menyuapi Bunda makan, terutama sekitar 3 bulan ini. Bunda sedang sakit, Dokter memvonis Bunda menderita sakit radang paru- paru, dan kemungkinan untuk Bunda sembuh sangat tipis. Tapi Ray tidak pernah putus asa, Bunda sudah sering bolak- balik masuk rumah sakit, tapi karena Bunda tidak pernah betah di rumah sakit, jadi selama 3 Bulan ini di kamar Bunda sudah tersedia infus untuk mememani hari- hari Bunda.Satu hal yang gak ingin Ray lihat dari Bunda, Ray gak ingin melihat Bunda menangis. Saat Ray berusia 10 tahun, Ayah Ray menceraikan Bunda, dengan alasan tidak sanggup mengurus istri penyakitan, di tambah godaan dari sekretaris Ayah yang sering menelepon Ayah untuk urusan yang gak penting di luar urusan kantor. Sekarang hanya Ray yang dimiliki Bunda.Di rumah sebesar itu, tidak jarang Ray sering merasa kesepian. Makanya Ray mencari kesibukan di luar kuliahnya, Ray memang hobi balapan dari SMA, dan hobi itu berlanjut sampai sekarang.Buat Ray, Balapan bisa membuat adrenalinnya terpacu, apalagi Balapan bisa membuat Ray bisa sejenak melupakan masalahnya.Ray sangat benci dengan ayahnya, karena Ayah, Bunda sakit seperti ini, tapi motor pemberian Ayah adalah motor kesayangan Ray, “KING “ itu yang sering menemani Ray saat Ray sedang gundah, sedih, ataupun marah.Tanpa sepengetahuan Bunda, Ray sering mengintip Bunda di balik jendela kamar Bunda, Ray sering melihat Bunda menangis menyesali nasib dan sakit yang diderita Bunda.Ray ingin menghibur Bunda, tapi Ray tidak pernah bisa menghibur Bunda karena Bunda akan mengunci pintu kamarnya kalau ingin sendiri.Hari ini adalah hari ulang tahun Bunda yang ke -47 tahun, Ray sudah menyiapkan kejutan untuk Bunda.Pagi ini, Ray bangun lebih awal dari biasanya, dan khusus hari ini Ray lah yang menyiapkan sarapan untuk Bunda,pukul 6 pagi Ray sudah ada di dapur, Bi Sumi yang biasanya menyiapkan sarapan Bubur untuk Bunda, terkejut karena majikannya sudah ada di dapur, “Mas Ray lagi ngapain?”Tanya Bi Sumi, “Aku lagi buatin Bubur untuk Bunda, emang kenapa Bik?”Tanya Ray, “Sudah biar Bibik aja yang nyiapin seperti biasa, Mas Ray tenang aja…”ujar Bi Sumi. “Gak untuk hari ini dan selamanya Bik..Mulai hari ini Aku yang akan nyiapin bubur buat Bunda, aku juga yang nyiapin obat- obat untuk Bunda minum, Bibik tenang aja…Bibik bisa ngurus kerjaan bibik yang lain…”Ray langsung berlalu menuju kamar Bunda.“Bunda…………”Ray membangunkan Bunda, Bunda tampak terkejut melihat putra kesayangannya sudah ada di sampingnya.”Ray…tumben kamu bangun pagi- pagi, nak…biasanya Bik Sumi yang sering bangunin Bunda tiap pagi, mimpi apa ya Bunda semalam?”goda Bunda sambil mencubit hidung Ray.”selamat Ulang Tahun Bunda…., Maaf Ray Cuma bisa buatin bubur buat Bunda, maaf kalo keasinan ya Bun….”Tanpa terasa air mata Bunda menetes,”Bunda….jangan nangis lagi dong…Bunda kan udah dewasa, kata bunda yang menangis hanya anak kecil, sekarang koq malah Bunda yang sering nangis?”Tanya Ray.”Kali ini Bunda nangis karena bahagia koq nak…”jawab Bunda.”Emang nya Bunda bahagia?”Tanya Ray, “Bunda bahagia nak…Bunda bahagia punya anak seperti kamu, anak yang selalu perhatian sama Bunda…”ujar Bunda, mereka pun berpelukan erat,”Ray sayang sama Bunda, hari ini, besok, Selamanya…”air mata Ray menetes.Ibu dan anak itu kelihatan sangat bahagia, Bik Sumi terharu melihat kejadian itu.Hari ini Ray balapan lagi, Motor King itu terus melaju kencang, teriakan para penonton malah membuat Ray semakin bersemangat. Ray terus melaju kencang, dia seperti tidak perduli dengan lawan- lawannya yang lain, tanpa Ray sadari di depannya ada polisi tidur, Ray terus melaju, dan….Brakk Motor King itu terseret di aspal, “Akhhhhhh……”teriak Ray.Para penonton berhamburan di jalanan, Ray pun di bawa ke rumah sakit, darah mengucur deras di Lutut kirinya.Bunda yang mendengar kabar Ray kecelakaan langsung menuju ke rumah sakit tempat Ray dirawat.Bunda sudah ada di samping tempat tidur Ray, dengan duduk di kursi roda, Bunda membaca Alfatihah san surat- surat pendek untuk kesembuhan Ray, sesekali Bunda menghapus air mata yang menetes di pipinya.Ray sadar dari obat bius, “Bunda…….”panggil Ray dengan suara lemah, “Ray….Alhamdulillah akhirnya kamu sadar juga nak…”air mata Bunda terus mengalir di pipi Bunda.”Bunda, jangan nangis lagi ya…Ray mohon…Ray gak apa- apa koq…Ray pasti sembuh dan jagain Bunda lagi, Ray janji….”Ray mengusap air mata Bunda.Akhirnya setelah seminggu di rumah sakit, Ray kembali ke rumah, tapi untuk sementara ini Ray tidak bisa mengendarai “KING”kesayangannya, kaki Ray harus di perban dan untuk sementara ini Ray harus memakai tongkat.Sekarang, Ray sudah jarang ke kamar Bunda, karena Ray harus banyak istirahat untuk pemulihan kakinya.Sekarang kondisinya terbalik, malah Bunda yang sering ada di kamar Ray, dan menyuapi Ray makan, Bunda melakukan itu di atas kursi rodanya.Sesekali Bunda mengusap- usap kepala anak kesayangannya itu, “Ray….kalau nanti Bunda gak ada, Bunda gak mau kamu kebut- kebutan di jalanan yang gak jelas itu, Bunda mau kamu mengurusi perusahaan kita, selama ini hanya Pak Danar asisten Ayah kamu yang menyelesaikan semua urusan kantor, semenjak Ayah kamu ninggalin kita kamu gak pernah ke kantor, harapan Bunda kamu bisa memimpin perusahaan milik kita, perusahaan itu memang milik keluarga Bunda, dan selama Bunda menikah dengan ayah kamu, ayah kamu yang mengurus semua kegiatan kantor,tapi setelah ayah kamu ninggalin Bunda, hanya Pak Danar yang Bunda percaya mengurus perusahaan kita.Kamu harus janji sama Bunda, kalau Bunda udah gak ada Bunda mau Kamu yang mengurus perusahaan keluarga kita.”pinta Bunda pada Ray anak semata wayangnya itu.Kondisi Bunda semakin menurun, kata Dokter Bunda terlalu lelah selama seminggu ini, Ray tahu itu karena Bunda yang menjaganya saat Ray sakit dulu, dan selama Ray sakit Bunda kurang istirahat, Ray benar- benar merasa bersalah pada Bunda,”Bunda…Maafin Ray ya…gara- gara Ray sakit, Bunda harus menjaga Ray sampai Bunda kelelahan seperti ini, maafin Ray ya Bunda….”Tangis Ray pecah melihat Bunda tersenyum sambil menghela nafas panjang.”Ray…dulu kamu yang minta Bunda untuk tidak menangis, sekarang gantian, Bunda yang gak mau lihat kamu menangis…”Kata- kata Bunda semakin membuat air mata Ray mengalir deras, “anak laki- laki Bunda koq nangis sich….Ray kamu anak laki- laki Bunda satu-satunya, kamu bukan perempuan yang boleh menangis, sepanjang sejarah baru kamu Loh.. laki- laki yang menangis…”Bunda mencoba menghibur Ray, “Ray sayang sama Bunda…., Bunda jangan tinggalin Ray sendiri ya….”Ray menghapus air matanya.Pagi ini, Ray menuju ke kamar bunda. Ray mendengar suara batuk yang tak kunjung henti, Ray langsung menuju kamar Bunda, dengan kaki yang masih sakit dan memakai tongkat Ray sampai di kamar Bunda, Ray melihat darah di lantai kamar Bunda,”Bunda…….’’teriak Ray. Ray langsung memeluk Bunda, “Bik Sumi, cepat telepon dokter…..”teriak Ray dari kamar Bunda.Dokter yang sudah tiba langsung menuju ke kamar Bunda, dengan sigap Dokter memeriksa denyut jantung Bunda, tensi darah Bunda mencapai 180/70, sangat tinggi untuk ukuran normal, kata dokter ukuran normal iti berkisar antara 120 s/d 130, Bunda pun langsung dilarikan ke rumah sakit, sampai di rumah sakit Bunda di masukkan ke ruangan UGD.Ray langsung menelepon Ayahnya, Ray tahu untuk saat ini bukan saatnya untuk Ray berdebat dengan ayahnya, walaupun Ayah Ray sudah meninggalkan mereka, tapi Ray ingin Ayahnya bisa melihat kondisi Bunda, yang mungkin untuk terakhir kalinya.Sekarang Ayah Ray dan Ray sudah ada di samping Bunda, tiba- tiba HP ayah Ray berbunyi Istri Ayah menelepon, dan Ayah Ray pun pamit pada anak dan mantan istrinya itu, Ray hampir mencegah Ayahnya pergi, tapi tangan Bunda mencegah Ray,”Ray……..jangan tinggalin Bunda sendiri nak….”Pinta Bunda pada Ray.”Ray janji gak akan tinggalin Bunda, Ray akan jaga Bunda sampai sembuh, Ray janji….” ”Ray…Bunda capek…Bunda istirahat dulu ya Nak…Ingat pesan Bunda kamu gak boleh balapan liar lagi, Bunda gak mau kamu kenapa-napa Nak…”Saat Ray ingin menjawab pertanyaan Bunda, ternyata Bunda sudah tertidur.Ray terus ada di samping Bunda, Ray membaca surat- surat di Alqur’an untuk kesembuhan Bunda, Tiba- tiba Ray melihat garis lurus di Mesin Pemicu Jantung Bunda, Ray langsung memanggil Dokter, Dokter langsung mengambil tindakan, tapi ternyata Allah berkehendak lain.Saat Kain kafan menutupi wajah Bunda, Ray melihat wajah Bunda yang cantik.. sekali, tapi tunggu, Ray melihat air mata di pipi Bunda, Ray langsung mengusap air mata itu dengan tangan nya, “Ini adalah tangisan Bunda yang terakhir,”batin Ray.Tanah merah itu menjadi saksi betapa besar kasih Bunda pada anak kesayangannya itu.Ray berdiri di samping makam Ibunya,”Selamat jalan Bunda….Ray janji akan sayang sama Bunda selamanya…..”Kini yang tampak bukan lagi air mata Bunda, tapi air mata Ray, tapi Ray cepat- cepat mengusap air matanya dan pergi meninggalkan pemakaman itu”Suatu saat nanti, Ray akan temani Bunda lagi disana, Tunggu Ray Ya Bunda……”batin Ray.
Dah dulu y Sobat........
Dah dulu y Sobat........
Jumat, 19 November 2010
Arti Persahabatan Dalam Hidup-Ku
Waktu fajar telah tiba,suara adzan shubuh mulai berkumandang dimana-mana.Mata yang aku pejamkan perlahan-lahan terbuka.Kulihat ke arah jam dinding dikamarku yang telah menunjukan pukul 04.30 WIB,Dengan cepatku bangun dari tempat tidurku dan bergegas untuk mengambil air wudhu.Aku menoleh ke arah ruang tamu,ternyata bunda sudah pulang bekerja.Aku langsung mengambilkan selimut dan kuselimuti bunda.Sengaja aku tidak membangunkanya, mungkin sekarang dia kelelahan sehabis bekerja ,sampai ia tertidur di sofa. Selesai aku berwudhu, ku pakai sarung dan juga baju koko berwarna putihku dan ku siap untuk melaksanakan shalat shubuh berjama'ah di masjid. Aku mulai beranjak keluar dari rumahku ,setapak demi setapak ku mulai berjalan menuju masjid yang dekat dengan rumahku . Sesampai di masjid aku mulai shalat shubuh berjama'ah dengan khusyuk.Selesai shalat aku tidak pernah lupa berdo'a untuk kedua orangtuaku ,terutama aku berdo'a untuk ayahku yang sudah lama meninggalkan aku.Semoga ayah tenang d alam sana dan segla dosa-dosanya di ampunkan oleh Allah SWT,dan aku juga tidak pernah lupa berdo'a untuk bundaku,semoga bunda di berikan kesabaran dan kemudahan dalam menghadapi pekerjaanya,karena semenjak ayahku meninggal,bundalah yang bekerja menggantikan ayah. Setelah do'aku seleai aku mulai beranjak untuk pulang.Kubuka pintu rumahku dengan pelan-pelan dan hati-hati agar aku tidak membangunkan bunda yang sedang tertidur pulas di sofa . Aku berjalan menuju dapur untuk membuat segelas teh panas.Karna hari ini hari minggu aku bebas karna tidak ada kelas. "Lagi apa Ram?" tanya neneku sampai mengagetkanku. "Lagi buat teh manis nek,buat bunda!" jawabku kepada nenek. "Bunda sudah pulang? sejak kapan?" tanya nenek kepadaku lagi. "Sudah nek ,tadi shubuh pulangnya,sekarang bunda sedang tertidur pulas di sofa!" jawabku lagi. "Oh yasudah nenek mau shalat shubuh dulu, nanti baru bertemu bunda!". Aku langsung meninggalkan nenek dan membawa segelas teh panas ke ruang tamu sambil memikirkan apa yang nanti akan aku ceritakan dan tanyakan ke bunda,karna aku sudah sebulan ini tidak bertemu bunda,bunda ada tugas keluar kota dari kantornya.Kuhampiri bunda dan pelan-pelan aku bangunkan bunda. "Bun,bunda,bangun bunda sudah pagi nih,Rama sudah buatkan segelas teh manis panas buat bunda!"Bunda hanya berkata "Hmmp,Ia taruh saja teh manisnya di atas meja!"Kutaruh segelas teh manis panas di atas meja ruang tamu sesuai apa yang dikatakan bunda,dan aku langsung keluar duduk di depan teras rumahku sambil memikirkan bunda. "Apa bunda tidak menyangiku dan tidak mau menggurus aku,karna bunda sibuk bekerja?itukah sebabnya aku diasuh nenek?" tanyaku yang tiba-tiba terlintas dalam pikiran dan hatiku. "Ei,ngelamun aja !,nanti kesambet loh!" tanya nenek mengagetkanku. "Ah nenek mengagetkanku saja! siapa lagi yang melamun?" jawabku kepada nenek .Nenek langsung menghampiriku dan beliau duduk di sebelahku. "Memangnya lagi ngelamunin apa sih kamu?cerita saja ke nenek!" nenek menanyakan apa yang sedang aku lamunkan. "Nenek,apakah bunda tidak pernah menyangi Rama?" tanyaku terpatah-patah. "Siapa bilang?" jawab nenek singkat. "Tidak ada yang bilang ,Rama merasa bunda tidak pernah menyayangi Rama lagi,bunda juga tidak mau mengurus Rama.Bunda selalu sibuk bekerja,itulah sebabnya Rama diasuh nenek sampai sekarang!"Nenek mengaguk-anguk mulai memahami persoalan aku,namun nenek belum menanggapi pertanyaanku. "Mandi dulu sana ,nanti kita bicarakan lagi hal ini!" bujuk nenek seakan-akan mengalihkan pembicaraan.Sesekali terdengar helaan nafas panjang nenek. "Benarkah bunda tidak menyangiku dan tidak mau mengasuh Rama nek?" desak aku penasaran.nenek menatapku dengan lembut.Dengan penuh kasih sayang tanganya yang keriput membelaiku. "Apakah kamu merasa begitu Ram?"Aku terdiam sejenak. "Ya,begitulah yang Rama rasakan sekarang . Semenjak ayah meninggal bundalah yang bekerja menggantikanya dan bunda selalu mementingkan pekerjaanya dari pada mengasuh anaknya sendiri.Aku selalu iri bila melihat ibunya Arif temanku yang mempunyai ibu yang juga kerja di kantor seperti bunda ,tapi ia selalu memberikan kasih sayang dan mengurus anaknya sendiri,sementara Rama di asuh nenek!" "Bingung ya?umumnya seorang anak memang tinggal bersama orang tuanya.Namun karena alasan tertentu ada juga anak yang tinggal dengan orang lain".jawab nenek "Dan alasan itu ,karena mereka tidak mau repot mengasuh anaknya kan?" potong aku sengit "Kreekk..." suara pintu terbuka dan sesosok wanita terlihat berjalan menuju ke arahku sambil menagis. "Bukanya bunda tidak mau mengurus kamu ,semua itu karena ada alasan .Bunda sayang kamu Rama".Ternyata itu bunda yang mendengar pembicaraanku dengan nenek . "Alasan apa bunda?kenapa bunda tidak memberikan sedikit waktu buat Rama? bunda hanya memikirkan kerja dan kerja!" jawabku mendesak sampaiku meneteskan air mata. "Bunda bekerja banting tulang juga buat kamu Rama,tidak ada maksud yang lain bunda bekerja.Itu semua hanya buat kamu!" "Buat aku? terus adakah bunda di saat aku sedang sedih?adakah bunda di saat aku sedang susah?adakah bunda di saat aku sangat membutuhkan bunda?Bunda selalu gak pernah ada sekalipun buat aku! yang aku butuhkan hanya kasih sayang bunda!".Air mataku terus mengalir.Bunda langsung menghampiriku dan mengusap air mataku. "Maafkan bunda yang selama ini tidak memberikan kasih sayang dan perhatian buat kamu.Bunda akan usahakan membagi waktu kerja bunda hanya buat kamu" Tiba-tiba ada aliran haru di dadaku saat mendengar perkataan bunda.Keraguan kasih sayang bunda perlahan hilang sudah.Aku langsung bangkit dari tempat duduku dan aku langsung memeluk bunda. "Ia bunda Rama maafkan!,maafkan Rama juga yang berfikir kalau bunda tidak menyayangi Rama selama ini!"Jawabku sambil meminta maaf kepada bunda.Tangis dan harupun bergema di pagi itu sampai-sampai nenek juga ikut menangis haru. Bila nanti sewaktu-waktu hatiku ragu akan kasih sayang bunda,aku akan selalu berdo'a untuknya agar hatiku merasa tenang.Namun aku yakin ,bunda amat menyayangiku .Keyakinan ini akan aku jaga baik-baik.Kini akuu tidak akan berfikiran negatif terhadap bunda .Karena bunda akan selalu menyayangiku.Dan satu lagi hal yang terpenting.Surga itu ada di telapak kaki bunda.
Rindu Belaian Ibu
Waktu fajar telah tiba,suara adzan shubuh mulai berkumandang dimana-mana.Mata yang aku pejamkan perlahan-lahan terbuka.Kulihat ke arah jam dinding dikamarku yang telah menunjukan pukul 04.30 WIB,Dengan cepatku bangun dari tempat tidurku dan bergegas untuk mengambil air wudhu.Aku menoleh ke arah ruang tamu,ternyata ibu sudah pulang bekerja.Aku langsung mengambilkan selimut dan kuselimuti Ibu.Sengaja aku tidak membangunkanya, mungkin sekarang dia kelelahan sehabis bekerja ,sampai ia tertidur di sofa. Selesai aku berwudhu, ku pakai sarung dan juga baju koko berwarna putihku dan ku siap untuk melaksanakan shalat shubuh berjama'ah di masjid. Aku mulai beranjak keluar dari rumahku ,setapak demi setapak ku mulai berjalan menuju masjid yang dekat dengan rumahku . Sesampai di masjid aku mulai shalat shubuh berjama'ah dengan khusyuk.Selesai shalat aku tidak pernah lupa berdo'a untuk kedua orangtuaku ,terutama aku berdo'a untuk ayahku yang sudah lama meninggalkan aku.Semoga ayah tenang d alam sana dan segla dosa-dosanya di ampunkan oleh Allah SWT,dan aku juga tidak pernah lupa berdo'a untuk bundaku,semoga bunda di berikan kesabaran dan kemudahan dalam menghadapi pekerjaanya,karena semenjak ayahku meninggal,bundalah yang bekerja menggantikan ayah. Setelah do'aku seleai aku mulai beranjak untuk pulang.Kubuka pintu rumahku dengan pelan-pelan dan hati-hati agar aku tidak membangunkan ibu yang sedang tertidur pulas di sofa . Aku berjalan menuju dapur untuk membuat segelas teh panas.Karna hari ini hari minggu aku bebas karna tidak ada kelas. "Lagi apa Ram?" tanya neneku sampai mengagetkanku. "Lagi buat teh manis nek,buat ibu!" jawabku kepada nenek. "ibu sudah pulang? sejak kapan?" tanya nenek kepadaku lagi. "Sudah nek ,tadi shubuh pulangnya,sekarang ibu sedang tertidur pulas di sofa!" jawabku lagi. "Oh yasudah nenek mau shalat shubuh dulu, nanti baru bertemu bunda!". Aku langsung meninggalkan nenek dan membawa segelas teh panas ke ruang tamu sambil memikirkan apa yang nanti akan aku ceritakan dan tanyakan ke bunda,karna aku sudah sebulan ini tidak bertemu bunda,bunda ada tugas keluar kota dari kantornya.Kuhampiri bunda dan pelan-pelan aku bangunkan bunda. "Bun,bunda,bangun bunda sudah pagi nih,Rama sudah buatkan segelas teh manis panas buat bunda!"Bunda hanya berkata "Hmmp,Ia taruh saja teh manisnya di atas meja!"Kutaruh segelas teh manis panas di atas meja ruang tamu sesuai apa yang dikatakan bunda,dan aku langsung keluar duduk di depan teras rumahku sambil memikirkan bunda. "Apa bunda tidak menyangiku dan tidak mau menggurus aku,karna ibu sibuk bekerja?itukah sebabnya aku diasuh nenek?" tanyaku yang tiba-tiba terlintas dalam pikiran dan hatiku. "Ei,ngelamun aja !,nanti kesambet loh!" tanya nenek mengagetkanku. "Ah nenek mengagetkanku saja! siapa lagi yang melamun?" jawabku kepada nenek .Nenek langsung menghampiriku dan beliau duduk di sebelahku. "Memangnya lagi ngelamunin apa sih kamu?cerita saja ke nenek!" nenek menanyakan apa yang sedang aku lamunkan. "Nenek,apakah bunda tidak pernah menyangi Rama?" tanyaku terpatah-patah. "Siapa bilang?" jawab nenek singkat. "Tidak ada yang bilang ,Rama merasa ibu tidak pernah menyayangi Rama lagi,ibu juga tidak mau mengurus Rama.ibu selalu sibuk bekerja,itulah sebabnya Rama diasuh nenek sampai sekarang!"Nenek mengaguk-anguk mulai memahami persoalan aku,namun nenek belum menanggapi pertanyaanku. "Mandi dulu sana ,nanti kita bicarakan lagi hal ini!" bujuk nenek seakan-akan mengalihkan pembicaraan.Sesekali terdengar helaan nafas panjang nenek. "Benarkah ibu tidak menyangiku dan tidak mau mengasuh Rama nek?" desak aku penasaran.nenek menatapku dengan lembut.Dengan penuh kasih sayang tanganya yang keriput membelaiku. "Apakah kamu merasa begitu Ram?"Aku terdiam sejenak. "Ya,begitulah yang Rama rasakan sekarang . Semenjak ayah meninggal ibulah yang bekerja menggantikanya dan ibu selalu mementingkan pekerjaanya dari pada mengasuh anaknya sendiri.Aku selalu iri bila melihat ibunya Arif temanku yang mempunyai ibu yang juga kerja di kantor seperti bunda ,tapi ia selalu memberikan kasih sayang dan mengurus anaknya sendiri,sementara Rama di asuh nenek!" "Bingung ya?umumnya seorang anak memang tinggal bersama orang tuanya.Namun karena alasan tertentu ada juga anak yang tinggal dengan orang lain".jawab nenek "Dan alasan itu ,karena mereka tidak mau repot mengasuh anaknya kan?" potong aku sengit "Kreekk..." suara pintu terbuka dan sesosok wanita terlihat berjalan menuju ke arahku sambil menagis. "Bukanya ibu tidak mau mengurus kamu ,semua itu karena ada alasan .ibu sayang kamu Rama".Ternyata itu ibu yang mendengar pembicaraanku dengan nenek . "Alasan apa ibu?kenapa ibu tidak memberikan sedikit waktu buat Rama? ibu hanya memikirkan kerja dan kerja!" jawabku mendesak sampaiku meneteskan air mata. "ibu bekerja banting tulang juga buat kamu Rama,tidak ada maksud yang lain ibu bekerja.Itu semua hanya buat kamu!" "Buat aku? terus adakah ibu di saat aku sedang sedih?adakah ibu di saat aku sedang susah?adakah bunda di saat aku sangat membutuhkan bunda?Ibu selalu gak pernah ada sekalipun buat aku! yang aku butuhkan hanya kasih sayang ibu!".Air mataku terus mengalir.Ibu langsung menghampiriku dan mengusap air mataku. "Maafkan ibu yang selama ini tidak memberikan kasih sayang dan perhatian buat kamu.Ibu akan usahakan membagi waktu kerja ibu hanya buat kamu" Tiba-tiba ada aliran haru di dadaku saat mendengar perkataan ibu.Keraguan kasih sayang ibu perlahan hilang sudah.Aku langsung bangkit dari tempat duduku dan aku langsung memeluk ibu. "Ia ibu Rama maafkan!,maafkan Rama juga yang berfikir kalau ibu tidak menyayangi Rama selama ini!"Jawabku sambil meminta maaf kepada ibu.Tangis dan harupun bergema di pagi itu sampai-sampai nenek juga ikut menangis haru. Bila nanti sewaktu-waktu hatiku ragu akan kasih sayang ibu,aku akan selalu berdo'a untuknya agar hatiku merasa tenang.Namun aku yakin ,ibu amat menyayangiku .Keyakinan ini akan aku jaga baik-baik.Kini akuu tidak akan berfikiran negatif terhadap ibu .Karena ibu akan selalu menyayangiku.Dan satu lagi hal yang terpenting.Surga itu ada di telapak kaki ibu.
Selasa, 02 November 2010
Menanamkan Nilai-Nilai Kebaikan Kepada Anak
Menanamkan kebiasaan yang baik kepada anak haruslah dengan contoh-contoh real yang kemudian bisa anak-anak lihat secara real dengan mata kepala mereka. Contoh kasus anak-anak yang suka berteriak-teriak disekolah, bisa jadi karena mereka biasa diteriaki dirumahnya oleh orang tuanya, orang-orang yang mengasuhnya ataupun juga teman-teman sepermainannya. Banyak contoh dan kasus yang mungkin saja kita temukan didalam keseharian kita tentang ketidak baikan yang dilakukan oleh anak adalah disebabkan oleh keburukan yang ditunjukkan oleh orang dewasa ataupun teman sepermainan yang ada disekitarnya. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan ketika kita ingin menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik terhadap anak yaitu :
- Berikan qudwah atau contoh yang baik terhadap mereka
Sudah pasti menjadi seorang guru haruslah bisa memberikan qudwah atau contoh yang terbaik terhadap anak-anak didiknya. Mana mungkin siswa yang kita didik menjadi pribadi yang baik jikalau kita saja sebagai seorang guru tidak memberikan contoh dan teladan yang baik terhadap mereka. Banyak hal yang kemudian bisa kita lihat didalam realitas dan kondisi pendidikan kita saat ini , manakala seorang guru hanya mengajarkan hal-hal yang sifatnya teoritis ataupun materi saja tetapi tidak mendorong siswa dari sudut pendidikan yang lainnya seperti tingkah lakunya, motivasinya dll. Seharusnya janganlah kemudian kita menjadi bangga ketika anak didik kita berhasil secara akademik akan tetapi disisi yang lainnya mereka bodoh bahkan terpuruk dari segi moralitas, tingkah laku, cara berfikir dan hal-hal yang lainnya. Hal ini dikarenakan karena ketidak perdulian kita terhadap hal-hal baik yang seharusnya kita contohkan kepada anak-anak didik kita. - Berikanlah reward dan juga pujian
Kita pasti merasa senang dan gembira ketika pimpinan kita memberikan reward. Bisa jadi reward yang diberikan kepada kita bukanlah hal-hal yang besar. Janganlah kita melihat besar atau kecilnya reward ataupun barang yang akan diberikan akan tetapi kita melihat kepada esensi dari pemberian reward itu yaitu untuk memberikan apresiasi terhadap apa yang kemudian dilakukan. Ingat bahwa apa yang kemudian kita berikan tidak harus melulu berupa barang akan tetapi bisa juga dalam bentuk ucapan seperti bagus, well done, Subhanallah dll. Hal inilah yang kemudian akan membuat anak melakukan hal yang serupa terhadap temannya ataupun orang dewasa yang ada disekitarnya karena dia terbiasa melakukan kebaikan dan kemudian diapresiasi dengan hal-hal yang baik sehingga secara otomatis akan timbul kesadaran pribadinya. - Berikanlah siroh / cerita yang bisa memotivasi mereka
Banyak sekali buku-buku crita yang kemudian bisa memotivasi anak untuk melakukan nilai-nilai kebaikan. Seperti cerita tentang bagaimana mendidik anak supaya gemar berinfaq, tidak jajan sembarangan, menghormati orang tua dll. Kita yang sudah dewasa saja masih suka mendengarkan cerita-cerita ataupun guyonan apalagi anak-anak didik kita. - Ingatkalah mereka pada setiap kesempatan sehingga hal ini menjadi sebuah kebiasaan dalam kehidupan mereka
Mendidik bukanlah hanya sekedar mengajarkan saja apa yang kemudian harus dicapai oleh siswa. Akan tetapi bagaimana sebuah teori ataupun muatan pendidikan itu sendiri bisa diaplikasikan oleh si peserta didik dalam keseharian mereka. Karena itu ingatkanlah mereka pada setiap kali kita bersama mereka untuk melakukan nilai-nilai kebaikan itu dalam keseharian mereka. Harapannya adalah kemudian menjadi sesuatu yang secara otomatis akan teraplikasikan dalam kehidupannya tanpa ada paksaan. - Ajak mereka kepada sesuatu yang sifatnya riil dan tidak hanya teoritis
Mengajak mereka dalam kegiatan BAKSOS, menunjukkan bagaimana sikap dan tingkah laku kita ketika berbicara dengan orang yang lebih tua ataupun yang lebih muda, lemah lembut dalam berkata dan hal-hal yang baik lainnya akan semakin membuat anak semakin ingat untuk senantiasa melakukan nilai-nilai kebaikan itu didalam kehidupannya. Janganlah kita hanya berkata-kata saja terhadap mereka akan tetapi juga berikanlah contoh real/aksi nyata terhadap mereka atas apa yang kemudian menjadi landasan teoritis dari apa yang kemudian kita lakukan.
Langganan:
Postingan (Atom)